Lelah karena melakukan aktivitas berat itu biasa terjadi. Namun, merasa lelah dan tidak berenergi karena banyak berdiam diri di rumah tentu membuat orang bertanya-tanya. Hal ini banyak dialami terutama ketika masa isolasi akibat pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas dan interaksi sosial mengharuskan kita menghabiskan waktu di rumah saja untuk mencegah penularan Covid-19. Tetapi ternyata meskipun di rumah saja, seseorang bisa merasakan kelelahan yang berkepanjangan. Apa penyebabnya?
Apa itu quarantine fatigue?
Ketika anjuran di rumah saja dikemukakan oleh pemerintah, banyak orang beranggapan akan memiliki banyak waktu santai selama di rumah. Kenyataannya, terlalu lama menjalani isolasi dan karantina di rumah dapat menyebabkan stres. Belum lagi semakin maraknya berita mengenai perkembangan pandemi yang membuat cemas, kelelahan dan mudah marah. Selain gejala tersebut, biasanya seseorang mengalami susah tidur, tidak bersemangat dan tidak nafsu makan. Gejala tersebut adalah tanda seseorang mengalami quarantine fatigue atau kelelahan akibat karantina.
Dilansir dari Healthline, quarantine fatigue adalah kondisi dimana tubuh merasa kelelahan akibat karantina atau masa isolasi yang panjang. Meskipun aktivitas di rumah Anda berjalan seperti biasa, namun pikiran Anda tak henti memikirkan ulang bagaimana rencana yang sudah Anda susun selama ini. Ditambah lagi, tak ada yang tahu kapan pandemi berakhir dan kondisi berjalan dengan tidak pasti hingga kini. Karenanya, meskipun Anda tampak tidak melakukan aktivitas berat, namun beban pikiran ini yang membuat Anda merasa lelah.
Mengatasi quarantine fatigue
Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir segera. Jika Anda mengalami gejala quarantine fatigue, maka sebaiknya lakukan sesuatu untuk mengatasinya. Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan yang baik, maka kondisi ini dapat berkembang menjadi depresi yang lebih berat. Bagi Anda yang mengalaminya, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meredakan quarantine fatigue:
1. Batasi konsumsi berita
Saat ini begitu deras arus informasi yang bisa Anda terima. Menerima berbagai informasi yang memiliki emosi negatif setiap hari juga dapat membuat Anda stres dan cemas. Belum lagi tidak semua informasi yang Anda terima tersebut adalah benar. Untuk itu pastikan selalu mencari sumber informasi terpercaya agar tidak membuat Anda semakin cemas. Hindari menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya agar tidak menyebarkan kepanikan pada orang lain.
2. Fokus pada hal kecil yang bisa Anda lakukan
Isolasi di rumah saja kerap membuat seseorang merasa tidak bisa melakukan apa-apa. Pikiran negatif inilah yang dapat membuat Anda stres. Dikutip dari Cleveland Clinic, sebaiknya Anda membuang pikiran negatif tersebut dengan melakukan rutinitas yang biasa Anda lakukan. Lakukan tanggung jawab harian Anda seperti kuliah atau bekerja secara online, konsumsi makanan sehat dan olahraga di rumah. Apabila memungkinkan, berbagilah dengan sesama baik dengan memberi bantuan langsung atau terlibat dalam kegiatan relawan. Melakukan hal-hal yang biasa Anda lakukan bisa menurunkan tingkat kecemasan dan membuat Anda merasa berarti bagi diri sendiri dan orang lain.
3. Tetap berkomunikasi
Meskipun diimbau untuk membatasi interaksi sosial, namun sebaiknya Anda tetap menjaga hubungan sosial dengan orang lain melalui media online. Anda bisa melakukan video call atau berkirim pesan melalui aplikasi chat untuk tetap berkomunikasi dengan teman-teman dan keluarga terdekat Anda yang kini jarang ditemui akibat pandemi. Sempatkan juga untuk menyapa tetangga sekitar Anda agar Anda tidak merasa sendirian dalam menjalani masa isolasi ini. Namun, jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak ketika berbicara dengan tetangga.
Kelelahan akibat isolasi selama pandemi Covid-19 merupakan hal yang wajar dan dialami oleh banyak orang. Apabila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat mengganggu produktivitas Anda sehari-hari. Jika dengan cara di atas tidak mampu mengatasi kelelahan yang Anda rasakan, segera konsultasikan dengan psikiater atau psikolog untuk mendapat penanganan yang tepat.
Writer: Ratih
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 24-Aug-2021
Sumber:
- Healthline. Yes, 'Quarantine Fatigue' is real. Here's how to cope (2020). Available from: https://www.healthline.com/health-news/quarantine-fatigue-is-real-heres-how-to-cope.
- WHO.Pandemic fatigue. 2020.
- Cleveland Clinic. Are You Experiencing Coronavirus Quarantine Fatigue? (2020). Available from: https://health.clevelandclinic.org/are-you-experiencing-coronavirus-quarantine-fatigue/.